aku adalah angin...

as free as the wind...

Suatu hari seorang ayah dan anaknya sedang duduk berbincang-bincang di tepi sungai.

Kata ayah kepada anaknya, "Lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan ini, tanpa air kita semua akan mati."

Pada waktu yang sama, seekor ikan kecil terdengar perbualan itu dari bawah permukaan air. Serta merta ia menjadi gelisah dan ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini.

Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, "Hai, tahukah kamu dimana air? Aku telah mendengar percakapan manusia bahawa tanpa air kehidupan akan mati."

Ternyata semua ikan tidak mengetahui dimana air itu. Si ikan kecil semakin gelisah, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sangat berpengalaman. Kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal serupa,

"Dimanakah air?"

Jawab ikan sepuh, "Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu sendiri bahkan tidak menyedari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati."


Jadi apa moralnya cerita ini?

Manusia seringkali mengalami situasi seperti si ikan kecil. Mencari ke sana ke mari tentang erti kehidupan dan makna kebahagiaan, padahal ia sedang menjalaninya. Malah kebahagiaan sedang menyelebunginya sehingga dia langsung tidak menyadarinya. Hakikatnya kehidupan dan kebahagiaan ada di sekeliling kita dan sedang kita jalani, asalkan kita mahu membuka hati dan minda fikir kita. Kerana saat untuk berbahagia adalah saat ini, yang sedang kita lalui.


"Being happy can be hard work sometimes, it is like maintaining a nice home, you’ve got to hang on to your treasures and throw out the garbage."

"Being happy requires looking for the good things. One person sees the beautiful view and the other sees the dirty window, choose what you see and what you think."

"Right here, right now, from here until tomorrow."

0 sings along...: