aku adalah angin...

as free as the wind...

it hurts doesnt it? to do what u did. to go thru what u did. it always hurts. more so the 1st time u go thru with it. even though u know it's the right thing to do. even though u know there is no other option than what was laid down before u. even though u know it will be by ur very own hand. it hurts. it always does.


when it's over, u'll look back at it knowing that some things in life dont come easy. u'll look back knowing that with that equal amount of pleasure, there has to be the pain that comes with making that choice, going thru that decision. most importantly, u'll look back knowing that it will be the exactly moment in life u started to grow up and make the better choices in life.


nothing in life is ever that sure. u should know, u've debated about it for more than u've realized. it probably gave u more than ur fair share of sleepless night over it. even after it's been done, u're just not sure if u've done the right thing. u don't know if what will happen will ever be the same anymore. all the doubts, all the fears, all the guilt, they just stand in the way of making the choices that u know u need to make. they cloud u from the truth that things aren't what were in the years before this.


but guilt… is a good thing. conscience is what tells u that u're still a good person. it's what tells u that u're still human. dont look to other pple. there's no use. everybody's just the same. u've fallen from ur own graces. u've walked away from ur own conscience, walked away from ur own guilt about the things u have done. the history repeats itself, in a different way. yeah u feel bad, but congratulations, u're still a decent human being.


i, as another u, can't promise u that it's not going to hurt the next time. i, that live in u, can't promise u that the next one will be just as what u went thru before. i, ur very own alter-ego, can't promise anything that lies in the future because really… no one can. what i can tell u is that this time, u'll be better prepared for what may come. that's what life is all about. not in the anticipating the moments, but knowing how to deal with what nightmares and dreamscapes that may come. u'll be smarter then… that much i can promise u.


after all that's said and done, after all that's happened and will happen. life does indeed go on. it may hurt. it may sting. it may feel like there is an empty gaping hole where what mattered most once was. but life goes on and there is no sense in living in that moment of pain. u know because u've lived it before. i was there with u when u did. i'm always with u. u know there was no greater pain than what u've been thru. u know what u're going thru will be over. and u know i'll always be here for u. because no one else will.


u only have me. we only have each other...

bbrp minggu kebelakangan, ada satu soalan yg sentiasa menyesakkan kepala. tak jumpa jawapan pada diri sendiri, beralih tanya pada Yg Lebih Tahu. Dia menemukan dgn Ray, lalu sedikit sebanyak meringankan sesak yg kalau tidak hampir putus nafas memikirkannya. namun dlm kembara bersama Ray, aku cuma belajar menerima hakikat bahawa setiap sesuatu perkara itu ada sbb dan akibatnya. Tuhan tidak menjadikannya berlaku sia2, pasti ada yg tersembunyi disebalik setiap kejadian.

tiada jawapan utk pertanyaan aku yg satu itu, melainkan pengertian.

sehinggalah petang tadi, aku ditakdirkan bertemu dgn jawapan yg aku cari2 sejak bbrp minggu kebelakangan. hoho tidaaaaakkk, tidak ada malaikat bersayap indah datang bertenggek di sebelahku, tidak ada juga org dgn wajah menyenangkan menepuk lembut bahuku. tidak ada. jawapan itu datang begitu saja. tepatnya, sewaktu aku sedang berhempas pulas melawan percikan minyak panas di dlm kuali kerana menggoreng ikan jaket. ketika itulah Tuhan berbaek hatey memberi aku jawapan.

aku masih ingat, kira2 setahun lps, buat pertama kali, aku belajar masak sayur kobis masak lemak (yg gagal, sebab rasanya sungguh pelik). aku goreng ikan dan telur dadar dan bungkus semua dlm tupperware bersama nasi. masuk dlm paperbag, dan akhernya dibuka semula di dataran merdeka. dia... lelaki yg dulunya memanggil aku 'budak dagu kerut' makan apa yg aku masak walaupun nampak terpaksa. dan aku bersungguh2 melihat dia makan tanpa menyedari telah terpercik satu harapan di dlm hatey. harapan yg teramat kecil utk aku sedari kewujudannya waktu itu. aku tak sedar, dia juga mungkin tak sedar, tapi harapan itu ada.

jadi itulah jawapannya... HARAPAN... semua ini berlaku sbb aku berharap. bukan harapan yg besar, cuma sepintas lalu, but still, i hoped. dan lebih teruk lagi, aku berusaha menuju ke arah harapan itu. dan dia tahu apa yg aku lakukan walaupun secara zahir aku menafikan. sebab itulah...

aku tidak sakit separah ini atas apa yg berlaku antara aku dgn a-beng. kenapa? sbb aku tidak pernah menggantung apa2 harapan langsung pada hubungan tu. betul, aku terluka sbb dia hanya menganggap aku mcm pelacur murahan, tapi dgn mudah aku membiarkan semuanya berlalu. betul, aku marah sebab dia memusnahkan segala angan2 cinta pertamaku, tapi tidak lama aku menerima semuanya dgn terbuka.

tapi lelaki yg memanggil aku 'budak dagu kerut' tu...

demi Tuhan, seumur hidup aku tak pernah memberi harapan pada sesiapa pun. tidak juga pada diri sendiri. walaupun secubit. sebab aku dah lama tahu, betapa akibatnya jika harapan hanyalah mimpi kosong. boleh jadi petaka, bencana. tapi dgn lelaki yg memanggil aku 'budak dagu kerut' tu... aku telah memberi harapan pada diri sendiri. dan di situlah silapnya.

jadi sekarang, aku perlu membuang jauh2 harapan tu. memang, ia sangat sukar, sebagaimana sukarnya aku memberi peluang pada diri sendiri utk berharap. tapi semua mesti dipadamkan terus. sbb selagi harapan tu ada, selagi itulah aku akan menderita...

i hoped... and that was the biggest mistake i ever made in my life so far...

tidak sampai separuh pun bersama kembara memutar masa Ray, aku sedar dia ada dalam aku. pertanyaan2, kesalan2, kutukan2 menyalahkan sesuatu yg tak pasti... tapi yg paleng pasti, layanan Ray pada rembulan. aku sangat memahami perasaan Ray bila dia duduk sendirian menatap bulan di langet. sbb aku sendiri penchenta bulan sejati.

sungguh, sewaktu kecil aku selalu mengintai bulan dari celah tingkap (sbb emak tak bagi bukak tingkap malam2, maklumlah... rumah dekat betul dengan tanah perkuburan). bila masuk asrama aku selalu mencuri masa berdiri di hujung koridor tingkat 3 memerhati langit, mengharap bulan berbaek hatey tersenyum padaku. semasa di uni, aku biasa memanjat ke tangki aer blok 1 malam2 buta tanpa rasa takut walaupun semua org tahu betapa berhantu tempat tu (memang, mungkin hanya 2,3 org saja yg tau aktiviti gila aku nih)! tak kira di mana pun, aku selalu memandang ke atas mencari bulan. terbaek jika aku dapat duduk di buaian, menghayun diri selaju boleh, sehingga kaki terangkat tinggi dan dapat menyentuh bulan!!! itu, paleng aku suka... ya, ada sesuatu pada bulan yg tak terungkapkan perasaannya.

sehinggalah semalam, setelah aku menamatkan perjalanan 60 tahun usia Ray. aku temukan sesuatu. sesuatu, yg maseh tak terungkap dgn kata2. memang, aku bukan Ray, dan Ray bukan aku. tapi kesemua 5 persoalannya itu antara ribuan soalan yg selalu berpusing2 dlm ruang sempit kepalaku. aku mungkin tidak akan pernah berpeluang seperti Ray bertemu dengan orang dengan wajah menyenangkan itu (lagipun itu hanya khayalan, kan?) tapi Ray mendapatkannya kerana rembulan...

"Ini semua kerana rembulan. Setiap kali kau memandangnya, kau selalu berterima kasih kepada Tuhan. Setiap kali kau melihatnya, kau selalu merasa kuasa Tuhan menjejak setiap sudut bumi di mana cahaya rembulan menyentuhnya. Kau mengutuk, membantah, berprasangka buruk kepada Tuhan. Tetapi kau jujur, tidak pernah berdusta saat menatap rembulan, apa adanya. Kau selalu merasa andai kata semua kehidupan ini menyakitkan, maka di luar sana masih ada sepotong bahagian yang menyenangkan."


saat Ray dipersembahkan jawapan kepada persoalan terakhirnya, aku sendiri bertemu jawapan untuk sekian banyak pertanyaan...

eh, siapa kata tak pernah dibuka?
pernah, tepatnya DUA kali.
pertama, tanpa sedar.
kedua, desakan cara halus. sedikit kerelaan. dalam keterpaksaan, mungkin.

kesannya?
sakit. sangat sakit.

jadi, biarlah tertutup terus.
tak mahu mengundang sakit lagi.
sakit akibat keterbukaan yg dua kali itu pun belum habis lagi.

jadi, biarlah hidup kosong begini.
tak mahu mencipta kenangan lagi.
kenangan itu menyakitkan, malah menyebalkan saat perlu dilupakan.

kamu tau itu???
hah, mana mungkin kamu tau.
let go bagi kamu...
adalah semudah mencampakkan kacang ke dalam mulut!!!

Patricia asked...

What's there to be depressed about? Could it be because it takes me 20 minutes to get out of bed? Or because I have to choke back the tears as I shuffle across the parking lot on my way to work? Or could it be that I can't lift my arm over my head to do my hair? Or could it be, that I can't stand waking up, knowing that that is the most painful part of the day?


i said...

everything u said and more. it is very depressing knowing that u cant do the things u want to or use to be able to do, u know. and it's kinda hard to be up all the time when u're in chronic pain no one around u would understand. i try to stay strong and live a normal life but there are times when i just cant take it...


oh how i wish i could run again someday...

dulu
dia bina tembok dari bata ketakutan
bersimenkan kebimbangan dan kekhuatiran...

tapi ada tangan besi
mengetuk dan meruntuh perlahan-lahan
bila tembok dari batatakutsimenbimbang akhirnya roboh
tangan besi bertepuk dan melambai pergi...

kini
dia bina tembok dari bata air mata
bersimenkan kekecewaan dan kelukaan...

demi Tuhan dia bersumpah
tembok dari bataairmatasimenkecewa ini
akan lebih kukuh dan kuat
dan takkan runtuh datanglah mesin besi sekalipun...

kemaren gelas kaca saya retak
tapi saya tampal dengan pita lekat
nampak teruk, tapi maseh boleh pakai.

semalam gelas kaca saya pecah
saya cuba tampal dengan pita lekat
nampak sangat huduh, tapi saya maseh simpan.

tadi gelas kaca saya terhempas berderai
saya tetap cuba tampal dengan pita lekat
walaupun jari terluka berdarah pekat.

gelas kaca saya
dah tak serupa gelas kaca lagi
dah tak boleh ditampal2 lagi.
tapi saya takkan buangkan
sebab gelas kaca saya ini
saya dapat bertaruh maruah sendiri...

sudah terlalu lama
tapi kau masih terdera
hijab rahsia demi rahsia
satu demi satu terbuka di depan mata...





kasihan...
sesuatu yg kononnya suci dan agung itu
tak pernah wujud
sekadar halusinasi kau yg bangang
sungguh,
KAU MEMANG BANGANG!!!!!!!!!!!!!

i cant sleep.

no. that is understatement.
the truth is...
i.am.afraid.therefore.i.dont.want.to.fall.asleep.


i'm very apprehensive to fall asleep only to wake up
...crying like i'm about to die in an instant.
...with heart beating too fast like my chest is going to explode.
...respiration goes illogically high i dont have time to catch a breath.

damn i hate nitemares.
why there's never sweet dreams on my slumberland?

tired... but wired...
God i'm exhausted...

it took her like forever to get over the fact that baba had finally succumb to his disease.
now comes another frightening news from someone she always held so close to her heart.
please God, dont take him so soon.

it took her a very long time to finally accept the fact that first love doesnt always meant to be true love.
and for whatever reason that invisible entity is suddenly popping out, haunting her like ghost from past.
please God, dont let her falter again.


God... please, please, please...

even if u handle it with extreme care...
u'll never know when the balloon u blow will pop.









al - fatihah...
(rip)

malam membuatku menangis karena ia hanya mengantar banyak sepi.
malam memaksaku mengasah pisau, karena sepi memintaku membunuhnya berkali-kali.
karena hidup adalah keniscayaan yang rapuh,
maka jangan pernah gentar pada kematian.


tamara geraldine
(dari kisah2 perselingkuhannya)




aku pernah menakuti kematian, kerana aku tidak tahu bila dia akan datang.
tapi apabila memahami bahawa kematian itu tidak datang,
sebaliknya sentiasa mengekori setiap denyut nadi,
aku tidak gentar lagi.
aku bersedia menyambutnya,
meraikannya dengan hati penuh cinta.

hari ke empat dalam kembara 90 hari mencari cinta.
Tuhan membuka mata dengan menghantar seorang manusia,
yang berkata, 'kamu terlalu skeptikal dan paranoid.'
oh, terima kasih.
aku punya alasan untuk jadi begitu.
pengalaman sayang, pengalaman yang membentukku jadi begitu.
tapi mulai detik ini aku harus belajar menolak apapun alasan yang ada.
demi nikmat cinta yang belum pernah aku rasa.

hadirlah cinta,
sebelum kematian menjemputku pulang.










please dont cry...

day 2

progress : 0%



***

dulu aku sama mcm Zalaiva... menanti kerana percaya ia akan datang.
dan benar, akhernya ia tiba... hadir begitu saja.
tapi cuma untuk seketika.

aku dan Zalaiva berkongsi rasa yg sama...
terlontar jauh ke atas awan melepasi petala ke lapan,
dan kemudiannya terhunjam deras terhempas keras ke perut bumi.

parah.
ketika itu baru tersedar, sayap yg kononnya indah itu hanya dongeng.
Zalaiva sedar.
aku juga sedar.

akulah itu, Zalaiva yg buta.
tapi kali ini aku ingin melihatnya secara nyata...
jadi Tuhan,
bukakanlah mata ini seluas-luasnya!!!

day 1

progress : 0%



***

seluruh hidup menanti, dan akhernya apabila perasaan itu muncul, ia diserahkan pada satu entiti yg tidak pernah wujud! cinta pertama yg langsung tiada bukti kewujudannya melaenkan aku sendiri mcm majnun yg giler melayan rasa. betul lah cinta itu buta!

seluruh hidup menanti, dan akhernya muncul lah orang yg (kononnya) benar2 memberikan chenta, kerana segala rentak tindaknya membuktikan keikhlasan hatey dan kesucian niatnya. sumpah, tidak pernah ada yg seperti dia! tapi Tuhan menentukan hadirnya sedikit terlewat.

lalu berperanglah hatey cuba menerima orang yg (kononnya) mencintai dan melupakan entiti ilusi yg dicintai separuh matey. ketika hampir tiada lagi tenaga tersisa, dan hatey mula pasrah menerima, orang yg (kononnya) mencintai telahpun beralih arah. kenapa semudah itu baginya sedangkan terlalu susah bagi aku?

tidak, cinta tidak sepatutnya semudah (semurah?) itu. cinta yg benar memerlukan ruang dan waktu... dia mungkin membuka ruang, tapi dia gagal memanjangkan waktu.

kalau aku mengambil masa yg cukup lama untuk bertemu cinta pertama, dan memerlukan ruang yg bukan sedikit untuk melepaskannya, apa mungkin aku akan bertemu cinta seterusnya dengan mudah?

ruang dan waktu...

sungguh aku ingin bercinta...
dan aku akan bercinta asalkan diberi ruang dan waktu untuk menerima...